Kamis, 23 Februari 2012

Pesona Wisata Indonesia

Indonesia memiliki pesona wisata yang amat menakjubkan. Membentang sepanjang 5.150 km, Indonesia terdiri dari 17.508 pulau besar dan kecil dengan 5 pulau terbesarnya yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Nama Indonesia sendiri berasal dari bahasa Yunani, "Indos" yang berarti India dan "nesos" yang berarti kepulauan. Secara geografis, Indonesia dilewati garis ekuator di beberapa kota yang menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis basah dengan hujan sepanjang tahun. Selain itu posisinya yang menjadi perantara benua Asia dan Australia serta Samudra Hindia dan Pasifik menjadikan Indonesia sangat strategis. Antara lain pesona wisata indonesia meliputi:


1. Pantai Senggigi
Sebagai kawasan wisata pantai andalan Nusa Tenggara Barat, Senggigi masih relatif alami dan terjaga kebersihannya. Pantainya yang masih asri dan perawan ini, dengan debur ombak yang tidak terlalu besar, serta keindahan pemandangan bawah lautnya semakin menegaskan bahwa pantai yang membentang sekitar 10 kilometer ini merupakan tempat idaman bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara.

2. Air terjun Moramo
Air terjun ini terletak di kawasan Hutan Suaka Alam Tanjung Peropa yang mempunyai luas 38.937 Ha, Kabupaten Konawe Timur atau sekitar 75 km dari pusat kota Kendari atau sekitar 2 jam dengan menggunakan jalan darat. Menurut legenda yang dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi tenggara, air terjun Moramo adalah tempat para bidadari turun dari kahyangan untuk mandi. Keindahan alam serta bunyi air menghujam tanah dilengkapi dengan angin semilir membawakan suasana tenteram bagi para wisatawan yang datang berkunjung. Di lokasi ini juga terdapat potensi kekayaan batu alam berupa marmer. Diperkirakan, kandungan marmer tersebut secara keseluruhan berkisar 860 milyar meter kubik, yang merupakan salah satu sumber cadangan marmer terbesar di dunia.

3. Benteng Otanaha
Objek wisata sejarah yang dibangun pada abad ke-15 ini terletak di atas bukit di Kelurahan Dembe,
kecamatan Kota barat, kota Gorontalo. Pembangunan benteng ini bermula dari kedatangan sebuah
kapal layar Portugis yang singgah di Pelabuhan Gorontalo karena kehabisan bahan makanan,
pengaruh cuaca buruk dan gangguan bajak laut. Mereka menghadap raja Ilato atau
Matolodulakiki yang saat itu menjabat sebagai raja Gorontalo. Bersama permaisurinya
Tilangohula (1505-1585), raja Ilato memiliki dua keturunan wanita yakni Ndoba, 
Tiliaya yang tinggal di wilayah kerajaan dan satu keturunan pria yakni Naha yang pergi 
meninggalkan kerajaan pada masa remajanya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar