Ketertiban dan kedisiplinan di
sekolah sangat penting. Hal itu karena sering terjadi pelanggaran disiplin yang
dilakukan oleh siswa. Disiplin dan ketertiban
perlu diatur oleh sebuah tatanan yang disebut Tata tertib sekolah.
Dalam pembahasan artikel tentang
peranan tata tertib sekolah, Penulis
membatasi lingkup masalahnya pada pengertian tata tertib dan manfaatnya.
Adapun tujuan dari artikel
pembahasan tentang peranan tata tertib sekolah terbagi menjadi 2: yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus. Tujuan Umum:
Secara umum tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan disiplin dan tata
tertib sekolah adalah terlaksanaannya kurikulum secara baik yang menunjang
peningkatan mutu pendidikan di sekolah, Sedangkan Tujuan Khusus: a)Agar kepala sekolah dapat menciptakan suasana
kerja yang menggairahkan bagi seluruh warga sekolah, b) Agar guru dapat
melaksanakan proses belajar mengajar seoptimal mungkin dengan memanfaatkan semua
sumber yang ada di sekolah, c) Agar tercipta kerja sama yang erat antara
sekolah dengan orang tua dan sekolah dengan masyarakat untuk mengemban tugas
pendidikan, d) Agar siswa mempunyai kepribadian yang tangguh, disiplin dan
mandiri serta memiliki rasa hormat kepada sekolah, guru, dan orang tua.
Untuk menegakkan disiplin di sekolah perlu ditunjang oleh
seperangkat peraturan oleh ketentuan yang secara organisasi mengikat setiap
komponen sekolah baik siswa, guru maupun kepala sekolah dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Seperangkat peraturan atau ketentuan dimaksud disebut dengan tata tertib.
Menegakkan disiplin dan tata tertib di sekolah
haruslah dimulai dan unsur/ kelompok sekolah itu sendiri, yakni kepala sekolah,
guru dan siswa serta unsur formal lainnya. Disiplin dan tata tertib merupakan
dua hal yang saling terkait, sebab tata tertib pada dasarnya perangkat untuk
menegakkan disiplin.
Sekolah adalah organisasi sebagai wadah
kerjasama sekelompok orang untuk mencapai satu tujuan. Sekolah sebagai
organisasi kerja bermakna bahwa sekolah merupakan suatu lembaga yang mempunyai
manajerial fungsional ( ada tujuan yang hendak di capai ) dan sosial (
sosialisasi / hubungan antar personal ) sedangkan sekolah sebagai wadah
kerjasama bermakana bahwa sekolah merupakan tempat dimana suatu proses
pendidikan terjadi untuk mencapai suatu tujuan yakni membantu siswa untuk
mencapai kedewasaannya.
Sebagai lembaga pendidikan, sekolah memiliki
fungsi dan tugas edukatif yang mempunyai dimensi :
-
mendidik
- mengajar dan melatih
atau dengan kata lain sekolah merupakan tempat
terjadinya proses belajar mengajar karena itulah interaksi antara guru dan
siswa terjadi disini.
Disiplin dan tata tertib yang dilaksanakan mempunyai dampak secara langsung
kualitas dan hasil pelaksanaan KBM itu sendiri. Dalam kaitanya dengan itulah
guru memegang peranan penting dan strtegis, karena disiplin lebih terkait
dengan pembentukan sikap mental dan ketauladanan.
Sikap dan tingkah laku guru mempunyai dampak secara langsung terhadap
pembentukan dan pengembangan pribadi ( sikap mental ) siswa. Sikap dan tingkah
laku siswa juga cenderung merupakan replikasi dari apa yang diterima dari guru
dan sistem yang ada di sekolah.
Sebagai suatu organisasi, maka sekolah mempunyai tujuan ( tujuan institusional
) kepala sekolah, sebagai manager dan atau administrator bertugas untuk
melaksanakan manajemen sekolah atau bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pengelolaan sekolah secara keseluruhan.
Unsur pokok lainnya yang mendukung secara langsung terhadap kelangsungan KBM di
sekolah adalah “ guru “. Guru dalam fungsinya selaku pendidik dan juga pengajar
bertanggung jawab atas terlaksananya KBM sesuai dengan yang telah diprogramkan.
Sedangkan siswa sebagai “ objek ” atau orang yang menerima pendidikan merupakan
bagian yang tak terpisahkan dalam pelaksanaan suatu proses pendidikan.
Disiplin merupakan hal penting yang harus ditanamkan pada anak didik sekolah
sedini mungkin. Sekolah adalah tempat utama untuk melatih dan memahami pentingnya
disiplin dalam kehidupan sehari – hari. Dengan tata tertib kelas yang
diterapkan setiap hari siswa akan terbiasa disiplin.
Kelas harus mempunyai tata tertib. Tata tertib kelas ini harus di jelaskan dan
dicontohkan kepada siswa serta dilaksanakan secara terus menerus. Tata tertib
itu antara lain adalah sebagai berikut :
1. Masuk Sekolah
- Siswa
harus datang
di sekolah selambat – lambatnya 10 menit sebelum pelajaran dimulai.
- Menaruh tas dan
alat tulis lainnya di laci meja masing – masing kemudian keluar kelas.
- Siswa yang
mendapat tugas jaga / piket harus hadir lebih awal
- Siswa yang
sering terlambat harus diberi teguran.
- Siswa
yang tidak masuk karena alasan tertentu harus memberitahu sebelum atau sesudahnya secara
lisan atau tertulis.
- Guru tidak boleh terlambat atau absent tanpa ijin
2.
Masuk
kelas
- Siswa segera
berbaris di depan kelas ketika bel berbunyi
- Ketua kelas
menyiapkan barisan
- Siswa masuk
kelas satu persatu dengan tertib dan duduk di tempatnya masing – masing.
- Guru memeriksa
kerapian, kebersihan dan kesehatan siswa satu persatu, kuku, kerapian
rambut, kerapian dan kebersihan baju dan sebagainya.
3. Di Dalam Kelas
- Berdoa bersama
dipimpin oleh salah seorang siswa
- Memberi salam kepada guru dan pelajaran dimulai
- Guru memanggil
siswa yang tidak masuk ditulis di papan tulis absent serta alasan /
keterangan kenapa tidak masuk.
n.
Pada
saat pelajaran berlangsung siswa harus tetap tertib tidak boleh rebut, bercanda
atau kegiatan lain yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran.
- Siswa tidak boleh
meninggalkan kelas tanpa alasan tertentu.
- Guru juga tidak
diperkenankan meninggalkan kelas ketika pelajaran berlangsung, walaupun
siswa sedang mengerjaan tugas.
Adapun
manfaat tata tertib sekolah, antara lain sebagai berikut:
a) Memberikan
dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang.
b) Membantu
siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan.
c) Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukkan peserta didiknya
terhadap lingkungannya.
d) Untuk
mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu lainnya.
e) Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan
benar.
f) Peserta didik belajar dan bermanfaat baginya dan
lingkungannya.
g) Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan
jiwanya dan lingkungannya.
Lingkungan sekolah yang teratur, tertib, tenang tersebut memberi
gambaran lingkungan siswa yang giat, gigih, serius, penuh perhatian,
sungguh-sungguh dan kompetitif dalam pembelajarannya. Lingkungan disiplin
seperti itu ikut memberi andil lahirnya siswa-siswa yang berhasil dengan
kepribadian unggul. Di sana ada dan terjadi kompetisi positif diantara mereka.
Untuk mencapai dan memiliki ciri-ciri
kepribadian tersebut, diperlukan pribadi yang giat, gigih, tekun dan disiplin.
Disiplin dan tata
tertib sekolah merupakan pedoman bagi sekolah untuk menciptakan susana sekolah yang
aman dan tertib sehingga akan terhindar dari kejadian-kejadian yang bersifat
negatif. Hukuman yang diberikan ternyata tidaklah ampuh untuk menangkal
beberapa bentuk pelanggaran, malahan akan bertambah keruh permasalahan (silakan
baca juga tulisan Antara Hukuman dan
Disiplin Sekolah; Kedisiplinan Siswa di
Sekolah).
Beberapa kejadian yang bersifat negatif
harus segera ditanggulangi dan ditangkal. Pihak sekolah tidak boleh berputus
asa bila menghadapi peserta didik banyak melanggar disiplin dan tata tertib
sekolah. Dr. D.J. Schwart memberikan empat pedoman untuk
menanggulangi/menangkal pelanggaran disiplin dan tata tertib sekolah, antara
lain sebagai berikut :
- Pelajari kemunduran untuk menempuh jalan ke
arah kebersihan.
- Jangan sekali-kali menyalahkan nasib buruk.
- Gabungkan ketekunan dan eksperimen-eksperimen
baru.
- Ingat, bahwa dalam setiap situasi selalu ada
segi baik dan positif. Temukan segi positif itu dan buang keputusan.
Keempat pedoman di atas dapat kita pakai
untuk menindaklanjuti jika terjadi pelanggaran terhadap disiplin dan tata
tertib sekolah. Nursisto (2002) menjabarkan jenis-jenis pelanggaran yang sering
dilakukan oleh peserta didik, misalnya aksi corat-coret, membawa alat main atau
bacaan/gambar porno, merokok atau terlibat narkoba, dan perkelahian
antarsekolah atau tawuran. Terhadap beberapa pelanggaran disiplin sekolah dan
tata tertib sekolah tersebut perlu dicari jalan keluarnya. Beberapa langkah
yang perlu dikembangkan dalam menangkal dan menanggulangi pelanggaran disiplin
dan tata sekolah tersebut, antara lain:
Menangkal aksi corat-coret
- Menggalakkan pelaksanaan kegiatan 7K.
- Sesuaikan tempat duduk peserta didik dengan
denah kelas.
- Diadakan kebersihan sekolah secara kontinyu dan
berkala, misalnya sebulan sekali.
- Dilakukan kerja bakti massal setiap akhir
semester atau akhir tahun pelajaran.
- Dicantumkannya sanksi yang jelas dan mendidik
bagi peserta didik yang melakukan corat-coret di dinding dan di meja kelas.
- Diberikan tugas oleh guru agar peserta didik
membuat karangan bagi mereka yang melakukan corat-coret.
- Dilakukan pemeriksaan setiap jam pelajaran
untuk menangkal aksi corat-coret.
- Memasukkan ketentuan sanksi corat-coret di
dalam disiplin dan tata tertib sekolah.
- Dilaksanakan lomba kebersihan dan keindahan
kelas pada kegiatan class meeting.
Menangkal membawa alat main dan bacaan/gambar porno
- Dilakukan razia secara tiba-tiba kepada seluruh
peserta didik tanpa diberitahu terlebih dahulu.
- Menyita semua barang terlarang yang kedapatan
di dalam tas atau tersimpan dalam laci meja peserta didik.
- Memperhatikan kondisi dan tingkah laku peserta
didik pada saat proses pembelajaran.
- Sesekali memberikan pertanyaan kepada peserta
didik sehingga tidak membuat kesempatan baginya untuk melakukan hal-hal
yang tidak diinginkan.
- Sesekali guru berpindah posisi dalam mengajar
agar perhatiannya menyeluruh kepada peserta didik.
- Mencantumkan larangan membawa barang-barang
yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran di sekolah.
- Guru bimbingan dan konseling dan guru
pendidikan agama mengambil peran dan berinisiatif untuk menyadarkan
peserta didik agar jangan melakukan hal-hal yang terlarang.
Menangkal membawa rokok atau narkoba
- Dilakukan penggeledahan isi tas peserta didik.
- Melakukan pengawasan secara khusus kepada
peserta didik yang patut dicurigai membawa rokok atau narkoba.
- Melakukan kerja sama dengan pihak lain di luar
sekolah, misalnya warga masyarakat, pemerintah setempat, dan aparat
kepolisian.
- Memberikan laporan secepatnya kepada orang tua
peserta didik bila terjadi tanda-tanda peserta didik melakukan
penyimpangan dari tata tertib sekolah yang berhubungan dengan merokok atau
mengonsumsi narkoba.
- Diadakan ceramah atau penyuluhan tentang bahaya
merokok atau mengonsumsi narkoba oleh pihak-pihak yang berkompeten dan
relevan, misalnya dari seorang dokter, psikiater, dan kepolisian, serta
para alim ulama.
- Perlunya memberikan penekanan pada masalah
keduanya dikaitkan dengan pelajaran agama (imtaq) dan budi pekerti oleh
guru yang berkompeten.
- Orang tua peserta didik diminta mengisi surat
pernyataan bahwa bila ternyata anaknya terlibat dalam pelanggaran merokok
dan narkoba tadi dapat dikeluarkan dari sekolah.
Menangkal perkelahian antar sekolah/tawuran antar
pelajar
- Sekolah menyediakan media penyaluran bakat,
minat, dan kelebihan potensi peserta didik. Karena peserta didik mempunyai
potensi atau kelebihan energi dan memerlukan penyaluran, maka kebutuhan
bidang-bidang olahraga, seni, dan kreativitas umum perlu diciptakan.
- Di sekolah perlu dibentuk tim-tim olahraga dan
seni maupun kegiatan ekstrakurikuler yang lain. Beberapa bidang yang dapat
digunakan untuk penyaluran bakat/minat itu misalnya pramuka, karang
taruna, cinta alam, dan PMR.
- Sekolah membuat program-program yang memberikan
peluang kepada peserta didik untuk menuangkan prestasi dan kreasi. Majalah
dinding, majalah sekolah, lomba sepak bola, voli, tenis meja, bola basket
diatur sedemikian rupa sehingga para peserta didik merasa memperoleh
penyaluran kelebihan tenaga mereka. Bidang seni teater dan musik
digalakkan agar peserta didik mendapat tempat untuk bereksistensi sesuai
dengan jiwa muda mereka.
- Pihak antar sekolah yang berdekatan sebaiknya
membentuk ikatan atau persatuan pengurus OSIS. Dari banyak pengurus OSIS
di sekolah itu kemudian dibentuk sebuah ikatan kepengurusan pada tingkat
kota/kabupaten. Tugasnya agar saling menciptakan iklim ketentraman
bersama, menjalin kerukunan antarsekolah sekaligus menjadi penengah bila
terjadi perkelahian antarsekolah.
- Dilakukan suatu kegiatan program bersama.
Misalnya digelar sebuah pentas teater yang diperankan oleh tiap-tiap
sekolah.
- Mengadakan kegiatan secara terpadu dalam rangka
memperingati hari-hari besar, misalnya hari bebas rokok dan diadakan
dialog antar pelajar yang mewakili tiap-tiap sekolah.
Salah satu upaya
yang harus dilakukan untuk mencapai keberhasilan
siswa dalam belajar di sekolah adalah menegakkan disiplin dan ketertiban,
yang dapat dilaksanakan dilandasi budi pekerti yang diintegrasikan pada
mata pelajaran seperti pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan.
Bahasa Indonesia, pendidikan jasmani dan bahasa daerah serta mata
pelajaran lain yang relevan.
siswa dalam belajar di sekolah adalah menegakkan disiplin dan ketertiban,
yang dapat dilaksanakan dilandasi budi pekerti yang diintegrasikan pada
mata pelajaran seperti pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan.
Bahasa Indonesia, pendidikan jasmani dan bahasa daerah serta mata
pelajaran lain yang relevan.
Hukuman skor
poin dalam Buku Saku Tata tertib Siswa adalah alat kontrol perkembangan
kepribadian siswa di dalam maupun di luar sekolah.
Dasar
pengambilan Tindakan Hukuman skor poin adalah siswa melanggar tata tertib
sekolah yang seharusnya dipatuhi oleh siswa.
Dalam hal
pelanggaran, semua guru berhak memberikan skor poin kepada siswa yang melanggar,
setelah poin mencapai kapasitas yang ditentukan, maka guru atau kepala sekolah
berhak menghukum atau memberikan sangsi kepada siswa, kemudian setelah guru
atau kepala sekolah memberi hukuman,
siswa tersebut di kirim kepada guru bimbingan konselinguntukditindaklanjuti.
Pembudayaan
disiplin tidak cukup hanya dengan melalui peraturan tata tertib yang diumumkan
secara lisan atau tertulis saja. Keteladanan dorongan serta bimbingan dalam
bentuk – bentuk konkrit sangat diperlukan bahkan keikutsertaan warga sekolah
secara langsung akan lebih tepat dan berhasil.
Oleh
karena itu, satu – satunya harapan agar apa yang telah tertuang dalam artikel
ini dapat terlaksana dengan sebaik – baiknya diperlukan adanya kesadaran yang
penuh, kesiapan untuk melakukan, serta langkah – langkah nyata dalam perbuatan
dari semua pihak warga sekolah yaitu Kepala Sekolah, Guru, Penjaga Sekolah dan
Siswa.
Terkait
erat dengan peranan unsur penanggung jawab pendidikan lainnya yaitu peran
keluarga dan masyarakat, kerja sama, kesepahaman, serta kesamaan pengertian
tentang perlu tegaknya disiplin dan tata tertib pada siswa, banyak ditentukan
oleh dukungan serta bantuan orang tua dan masyarakat.
Terima kasih shre infonya cukup bagus dan bermanfaat sebagai rujukan dan referensi saya menulis postingan tentang Bimbingan Sekolah
BalasHapusterima kasih
sangat bermanfaat
Bicara tentang mengantri di Indonesia masih sangat sulit didisiplinkan, sehingga diperlukan alat atau pembatas antrian sehingga tidak melebar dan tidak terkendali.
BalasHapusKami siap membantu anda dalam memenuhi kebutuhan tiang antrian, silahkan cek Koleksi Tiang Antrian Murah